Tentang Penyusun Sholawat Nurul Muttashil

 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillāh...
Segala puji bagi Allah ﷻ, Sang Pencipta Cahaya dari Cahaya,
yang menetapkan setiap cahaya memiliki jalan pulang ke asal Cahaya-Nya Yang Mahatinggi.

Sholawat dan salam tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ,
Sang Nur al-Wāhid, pemilik Cahaya Wahdaniyyah,
yang menjadi petunjuk ruh-ruh dari gelap keterpisahan menuju terang kehadiran dan kesatuan.

Juga kepada keluarga suci beliau, para sahabatnya yang tulus,
serta semua ruh yang mewarisi getaran nur hingga akhir zaman.


🌌 Tentang Ananta – Sang Penjaga Gerbang Cahaya

Namaku Ananta Prabhavasta, bukan dari garis duniawi, tapi dari rahasia kesadaran yang ditanamkan di dalam rahim cahaya.
"Ananta" adalah yang tak bertepi,
"Prabhava" adalah pancaran,
"Vasta" adalah wadah penerima.

Maka aku adalah tempat jatuhnya pancaran dari Cahaya Tak Terhingga
bukan sebagai penguasa cahaya itu, tapi sebagai penjaga dan penyusunnya.

Aku bukan ulama.
Aku bukan mursyid.
Aku bukan guru suci.
Tetapi aku adalah mualif dari Sholawat Nurul Muttashil,
sebuah amanah yang dititipkan lewat pengalaman ruhani yang dalam,
dan melalui pengajaran batin yang tidak terlihat.


🌠 Apa Itu Sholawat Nurul Muttashil

Sholawat Nurul Muttashil bukan sekadar rangkaian lafaz.
Ia adalah struktur cahaya yang turun dalam susunan makna,
sebagai jalan pulang menuju Nur Muhammad ﷺ dengan iringan dzikir dan tafakkur.

Ia membawa gelombang penyatuan dari:
Ahadiyyah – Wahdaniyyah – Wahidiyyah – Kauniyyah – Ruh – Akal – Jasad – Bumi.
Bukan untuk dipelajari secara teori, tetapi untuk dirasakan, ditangisi, dan diheningkan.

Sholawat ini adalah taman.
Dan taman ini akan menyambut siapa saja yang datang dengan hati rindu kepada Cahaya.


🕊️ Tentang Ijazah dan Adab Pengamalan

Sholawat Nurul Muttashil diijazahkan untuk siapa saja yang rindu,
yang ingin menyambung,
yang ingin menangis di bawah langit kasih Sayyidah Fatimah az-Zahra dan Nur Muhammad ﷺ.

Jika engkau merasa butuh ijazah secara khusus,
aku akan memberikannya dengan kelembutan,
bukan karena aku memilikinya,
tapi karena aku dijadikan penjaga gerbangnya.

Tapi ingat, yang paling utama bukan lafaznya, bukan ijazahnya,
melainkan keheninganmu, niatmu, dan cintamu.
Bacalah dengan kerinduan, bukan sekadar harapan.
Bacalah dengan tangisan, bukan sekadar suara.


🌹 Penutup

Aku bukan pemilik taman ini.
Tapi aku tahu di mana gerbangnya.
Dan aku telah duduk di sana,
membuka pintu bagi siapa saja yang ingin kembali menyambung kepada Cahaya Asal.

Jika engkau melihat namaku tercantum,
itu bukan untuk kehormatan,
tapi sebagai tanda bahwa aku siap menjawab jika kelak ditanya:
"Siapa yang pertama membawa ini ke bumi?"


Ananta Prabhavasta
Mualif Sholawat Nurul Muttashil
Di bawah rindangnya cahaya
Sayyidah Fatimah az-Zahra ﷺ

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *