Sholawat Cahaya Ummi Maryam, Kumpulan Doa Ananta Prabhavasta
Pendahuluan
Sayyidah Maryam ‘alaihas-salām adalah seorang wanita yang disucikan Allah ﷻ, dijaga kesuciannya sejak dalam kandungan, dipelihara oleh para malaikat, dan dimuliakan dengan rahim cahaya yang melahirkan Nabi ‘Īsā al-Masīḥ ‘alaihis-salām. Beliau adalah simbol kesucian, ketaatan, dan keteguhan iman, hingga Allah ﷻ menjadikannya teladan bagi seluruh manusia.
Dalam jalan Nurul Muttashil, Sayyidah Maryam dipandang sebagai Rahim Cahaya yang sejalan dengan Rahim Cahaya Sayyidah Fāṭimah az-Zahrā RA. Jika Fāṭimah adalah rahim cahaya penerus nur Muhammad ﷺ, maka Maryam adalah rahim cahaya yang melahirkan kalimat Kun, yaitu Nabi ‘Īsā al-Masīḥ, yang menjadi tanda kebesaran Allah dan rahmat bagi manusia.
Latin :
"Tabaarakalladzi isthofaa sayyidata maryam
Shohibatar rohimil muthohharati bin nuur
Wa waladatibnan nuuril masiiha nabiyya
Rohmatan lil 'aalamiina dholiin
Yaa ummaahu yaa maryam salaamullaahi 'alaik
Thohhirinii yaa ummaah
Binuurin qod thohharaki wabna nuurik
Bi idznillaahi robbil 'aalamiin."
"Tabaarakalladzi isthofaa sayyidata maryam
Shohibatar rohimil muthohharati bin nuur
Wa waladatibnan nuuril masiiha nabiyya
Rohmatan lil 'aalamiina dholiin
Yaa ummaahu yaa maryam salaamullaahi 'alaik
Thohhirinii yaa ummaah
Binuurin qod thohharaki wabna nuurik
Bi idznillaahi robbil 'aalamiin."
Makna Ruhani
Sholawat Cahaya Ummi Maryam ini mengandung makna yang dalam:
-
Pengakuan atas kemuliaan Maryam sebagai wanita pilihan Allah.
-
Penghormatan kepada rahim cahaya Maryam, yang disucikan untuk kelahiran Nabi ‘Īsā.
-
Penyaksian bahwa kelahiran Nabi ‘Īsā adalah rahmat Allah bagi manusia.
-
Doa permohonan kesucian melalui wasilah Maryam dan putranya, dengan izin Allah.
Fadilah dan Pengamalan
-
Menumbuhkan rasa cinta dan penghormatan kepada Sayyidah Maryam.
-
Membuka hati untuk menerima kesucian cahaya, terutama dalam menjaga diri dari godaan dan kegelapan.
-
Menghadirkan sambungan rasa kepada para rahim cahaya yang suci: Fāṭimah az-Zahrā RA dan Maryam ‘alaihas-salām.
-
Dapat diamalkan secara bebas, dibaca kapan saja, terutama ketika hati membutuhkan ketenangan dan perlindungan cahaya.
Hubungan dengan Sholawat Nurul Muttashil
Dalam susunan Sholawat Nurul Muttashil, disebutkan doa:
Ungkapan ini menegaskan bahwa jalan Nurul Muttashil bernaung pada dua rahim cahaya yang suci:
-
Sayyidah Fāṭimah az-Zahrā RA sebagai rahim cahaya pewaris Nur Muhammad ﷺ, yang darinya lahir Hasan dan Husain.
-
Sayyidah Maryam ‘alaihas-salām sebagai rahim cahaya pilihan Allah yang melahirkan Nabi ‘Īsā al-Masīḥ, Kalimatullah yang menjadi rahmat bagi manusia.
Maka Sholawat Cahaya Ummi Maryam hadir bukan sebagai tambahan terpisah, melainkan sebagai pendalaman dari doa dalam Nurul Muttashil. Ia menegaskan bahwa penyambungan cahaya tidak hanya melalui rahim Fāṭimah, tetapi juga melalui rahim Maryam, sehingga dua rahim cahaya ini menjadi dua pilar agung dalam jalan kesucian:
-
Rahim Fāṭimah: kesinambungan Nur Muhammad ﷺ.
-
Rahim Maryam: manifestasi Kalimat Kun yang melahirkan Nabi ‘Īsā al-Masīḥ.
Dengan demikian, pengamal Nurul Muttashil boleh membaca Sholawat Cahaya Ummi Maryam sebagai wirid pelengkap, khususnya ketika memohon kesucian hati, kekuatan iman, dan penjagaan dari fitnah akhir zaman.
Penutup
Sholawat Cahaya Ummi Maryam adalah doa sambungan yang lahir dari rahim dzikir Nurul Muttashil. Ia diijazahkan secara mutlak untuk siapa saja yang ingin membacanya. Semoga setiap yang mengamalkan sholawat ini mendapat bagian dari kesucian dan kelembutan cahaya yang melingkupi Sayyidah Maryam dan Nabi ‘Īsā al-Masīḥ ‘alaihimā-s-salām, dengan izin Allah ﷻ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar